KINERJA PEKERJAAN
Prestasi Kerja
Hal ini merupakan hal terpenting yang menjadi perhatian bagi para
pegawai dan setiap unit performa (prestasi)merupakan hal yang diperhatikan
oleh seorang manager. Mungkin kita
selalu beranggapan bahwa prestasi kerja lebih beraspek kepada "hasil
kerja"daripada Perilaku (Behavior).
Apakah
prestasi kerja merupakan satu set dengan perilaku yang seseorang lakukan atau
tidak?. Atau prestasi kerja merupakan hasil dari perilaku-perilaku tersebut ?
Mungkin kita
percaya, lebih tepat mendefinisikan "prestasi "dengan
"hasil" dibanding dengan perilaku, karena hasil terlihat lebih
"obyektif" dan lebih berhubungan erat dengan kepentingan perusahaan. Misalnya kinerja seorang salesman seringkali
diukur berdasarkan jumlah penjualan yang dihasilkan setiap orang. Secara
logika, konsepnya seorang salesman disewa oleh perusahaan untuk melampaui
target penjualan yang bernilai lebih bagi perusahaan .
Bagaimanapun,
menentukan sebuah kinerja dari melihat hanya sebuah "hasil kerja"
tidak selalu benar karena hasil kerap kali dipengaruhi oleh berbagai faktor diluar kontrol pegawai itu sendiri.
Misalnya : kualitas produk, kompetisi, peralatan ,teknologi, teman kerja, pengawasan dan kebutuhan
mendesak. Bahkan jika dirasa kontrol itu kurang tepat bagi situasi tersebut,
maka ada masalah lain yang ditimbulkan
ketika melihat kinerja berdasar hasil .
Lalu pekerja
yang bagaimanakan yang merupakan seorang berkinerja baik ? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari ingat
bahwa Prestasi Kerja secara formal mendefinisikan sebagai suatu nilai dari
suatu kesatuan perilaku seorang karyawan , baik secara positif maupun negatif
yang ditujukan untuk pemenuhan tujuan perusahaan.
Terdapat
tiga kategori Prestasi Kerja; Yakni Prestasi Tugas dan Perilaku kewarganegaraan . Kedua
kategori tersebut berdampak positif bagi perusahaan. Sedang kategori ketiga
yakni Perilaku Kontraproduktif . Kategori
ini berdampak negatif bagi perusahaan.
Prestasi Tugas
Prestasi
tugas merupakan perilaku tenaga kerja
yang secara langsung terlibat dalam proses pemberdayaan sumber daya perusahaan
menjadi suatu nilai barang atau jasa , bergantung dengan bidang perusahaan.
Prestasi tugas merupakan suatu kesatuan dari kwajiban eksplisit yang harus
dibayar karyawan agar mendapat kompensasi dan kelanjutan kerja. Seperti
misalnya pada seorang pramugari, prestasi tugas termasuk mengumumkan dan mempraktekan
prosedur keselamatan penerbangan serta mendistribusikan makanan dan minuman bagi para penumpang.
Meskipun
kinerja tugas merupakan kegiatan khusus yang berbeda dari satu tugas ke tugas
lainya, prestasi tugas juga dapat dikategorikan ke pengertian yang lebih luas.
Satu cara mengkategorikan prestasi tugas ialah menentukan level pekerjaan yang
sifatnya rutinitas ataupun pekerjaan yang sufatnya sementara.
Prestasi tugas rutin.
dibutuhkan penguasaan yang baik akan tugas
tugas yang dikerjakan pada saat normal,
rutin, atau yang dapat diprediksi. Karyawan cenderung untuk bertindak
berdasarkan yang sudah ditentukan atau dengan cara yang sedikit berbeda.
Prestasi Tugas Adaptif
Prestasi
tugas adaptif, yakni kegiatan tugas yang melibatkan kepekaan karyawan pada
tugas tugas yang sifatnya baru, tidak biasa atau yang tidak dapat diprediksi.
Contohnya
pada kasus kecelakaan Air France nomor penerbangan 358 di Kanada pada tahun
2005. Para petugas maskapai dengan cepat merespon keadaan darurat dan dibantu
sebagian penumpang selamat meningglkan pesawat dalam waktu hanya 52 detik,
sebelum petugas penyelamat tiba. Lima
menit kemudian sebagian kecil penumpang
dan 12 kru telah berhasil dievakuasi dengan selamat keluar dari pesawat. Pada
kasus ini dapat kita lihat petugas maskapai melakukan kegiatan yang tidak
biasanya (darurat) dengan tidak hanya mendemonstaikan tindakan keselamatan
penerbangan, namun juga dapat melaksanakan tindakan penyelamatan. Ini adalah
prestasi tugas adaptif. Meskipun para petugas maskapai telag diberikan
pelatihan mengenai keadaan darurat, melaksanakan perilaku-perilaku
demikian secara efektif dalam konteks
keadaan darurat yang sebenarnya yang berbeda dari aktivitas yang dialami
sebelumnya.
Sebagai
bagian dari globalisasi, pergerakan zaman, kemajuan teknologi dan pengetahuan
akan kerja intensif yang semakin luas, adaptif menjadi semakin penting sebagai
prestasi tugas. Untuk itu perusahaan harus semakin memperkenalkan perilaku
yang berhubungan dengan adaptibilitas.
Prestasi
tugas tidak hanya dilakukan atau tidak dilakukan. Meskipun seorang dengan
prestasi kurang seringkali gagal dalam memenuhi kriteria perilaku
tersebut, itu hanya benar bahwa seorang
berkinerja baik biasanya selalu melebihi ekspektasi perilaku tersebut. Karyawan yang paling berharga bagi
perusahaan ialah mereka yang mampu "melampaui batas" dengan
mengambil tingkatan perfoma tugas yang sebelumnya belum pernah diketahui.
Perilaku Kewarganegaraan
Perilaku
Kewarganegaraan dijelaskan sebagai aktivitas pekerja yang bersifat sukarela
sebagai bentuik kontribusi kepada perusahaan tanpa mengharapkan balasan. Ada
banyak jenis perilaku yang dapat dikaitkan dengan perilaku tersebut.
Penelitian menunjukan terdapat dua kategori
yang berbeda menurut siapa yang lebih diuntungkan dari peilaku
kewarganegaraan. Apakah teman sekerja ataukah perusahaan. Disini ada dua
kategori tersebut; Perilaku interpersonal dan organisasi.
Perilaku Interpersonal
Perilaku ini
memberikan keuntungan secara personal antar sesama, dengan melibatkan kegiatan
saling membantu , mendukung dan membangun anggota organisasi lain dengan cara
diluar kegiatan normal. Seperti misalnya, membantu pekerja lainya disaat
menemui kesulitan dalam mengerjakan tugasnya yang berat, membantu(Helping)
secara pribadi, menunjukan segala sesuatu kepada pekerja yang baru .
Kebaikan (Courtesy) menunjukan pada
menjaga sesama rekan kerja untuk tetap memilik informasi tentang hal -
hal yang berkenan dengan mereka. Beberapa pekerja enggan melakukanya dan
bahkan dijadikan sebagai rahasia. Sedangkan pekerja yang baik, ia tetap
menjaga sesamanya dalam lingkunganya, karena ia tidak pernah mengetahui
informasi apa yang berguna untuk orang lain.Seorang pekerja yang baik, ialah
yang mampu berguna bagi sesamanya.
Sedangkan
sikap sportif(Sportmanship) ditunjukan
dengan bagaimana ia tetap bersikap baik meskipun ia telah kecewa atau sedang
melalui masa masa sulit.
Meskipun
perilaku interpersonal penting dalam beberapa konteks pekerjaan, tapi lebih penting lagi jika dalam konteks
kelompok kerja atau tim kerja. Tim yang personelnya memiliki sikap saling
membantu, hormat menghormati, dan
memilki sopan santun akan memiliki atmosfir positif dan menumbuhkan keyakinan
atar anggota tim.
Tipe Perilaku Kewarganegaraan |
Kategori
Perilaku Kewarganegaraan adalah Perilaku Organisasi (Kewarganegaraan).
Perilaku ini memiliki manfaat yang lebih besar bagi faktor pendukung majunya
suatu organisasi. Bekerja untuk menigkatkan operasi dan memiliki loyalitas
tinggi.
Misalnya
dengan mengutarakan pendapat (Voice) dan
saran konstruktif untuk perubahan ke
depan. Seorang warga negara yang baik, ia akan kritis terhadap kebijakan yang
dianggap tidak bagus dengan keluhan pasif. Sedangkan Moral Kemasyarakatan (civic virtue) merupakan partisipasi dalam kegiatan operasi
perusahaan secara lebih mendalam, yang dilakukan dengan menghadiri pertemuan-
pertemuan secara sukarela , membaca dan mengikuti perkembangan berita seputar
bisnis yang berpengaruh kepada perusahaan.
Boosterism yaitu merupakan perilaku yang mencerminkan
sikap positif yang mewakili perusahaan (organisasi) bila sedang berada diluar
lingkungan kerja, seperti ketika sedang berada di dalam masyarakat.
Dua point
penting dari Perilaku Kewarganegaraan yakni, pertama ,jika kita bisa
mengamalkanya, perilaku tersebut itu sangat tepat untuk jenis pekerjaan jenis
apapun, terlepas dari sifat tertentu tugasnya, dan terdapat manfaat yang jelas
dalam efektifitas pekerjaan setiap unitnya
dan dalam organisasi. Kedua, perilaku kewarganegaraan menjadi lebih
penting selama krisis dalam organisasi, kebutuhan akan saran yang bermanfaat,
partisipasi tenaga kerja yang lebih mendalam, dan menunjukan figur publik yang
kritis.
Bagi sudut
pandang seorang karyawan ,perilaku kewarganegaraan mungkin dirasa kurang
begitu penting, sehingga hanya terfokus pada perilaku dalam kegiatan
pekerjaannya sehari-hari.Lagipula sifatnya hanya sukarela dan optional.
Bagaimanapu, meremehan perilaku ini merupakan hal yang buruk, karena perngawas
(supervisor) tidak selalu melihat tindakan itu.
Penelitian
di Amerika serikat terhadap tenaga penjual (salespeople) berbagai produk,
seperti komputer, farmasi, agen asuransi, operator mesin, maupun Tentara telah
menunjukan bahwa perilaku kewarganegaraan sangat kuat pengaruhnya terhadap
evaluasi kinerja kerja walaupun dengan
tugas yang berbeda beda.
Tentu saja
perilaku kewarganegaraan seorang pekerja akan terlihat dan akan mempengaruhi
dalam evaluasi kinerja, akan memberikan kesempatan dalam kenaikan gaji dan
promosi.
Untuk itu
jadilah seorang warga negara yang baik.
Perilaku Kontraproduktif
Perilaku ini
adalah perilaku yang dilakukan secara sengaja untuk menghalangi tercapainya
tujuan perusahaan (organisasi). Ada beberapa kategori yang mengelompokan
perilaku ini diluar perilaku diatas tadi.
Tipe Perilaku Kontraproduktif |
Property Deviance adalah penyimpangan properti
yang merusak aset & harta perusahaan dan
Contohnya
ialah Sabotase (Sabotage) yang secara
sengaja melakukan perusakan secara fisik pada peralatan, prosesn produksi atau hasil produksi perusahaan.
Contoh yang kedua adalah Theft atau
pencurian . Pencurian adalah salah satu bentuk properti deviance yang bisa
jadi nilainya sebanding dengan
Sabotase. Penelitian menunjukan rata-rata bisa sampai tiga perempat jumlah
karyawan yang terlibat dalam perilaku kontraproduktif.
Production Deviance adalah penyimpangan
perilaku dalam mengurangi efisiensi hasil kerja. Yang termasuk dalam ini
adalah ; Wasting resources dan Substance abuse
Wasting resources adalah perilaku yang secara
sengaja membuang buang sumber daya perusahaan, bentuk penyimpangan ini
merupakan salah satu penyimpangan yang dianggap biasa. Misalnya ketika seorang
karyawan menggunakan material bahan produksi secara berlebihan atau terlalu memakan
waktu lama dalam mengerjakan hal yang kecil.
Sedangkan Substance Abuse adalah perilaku penyimpangan
dengan menyalahgunakan penggunaan zat -zat tertentu . Misalnya ketika seorang
karyawan menggunakan obat obatan tertentu atau mengkonsumsi alkohol, padahal
sedang akan bekerja, Sehingga produktivitas menjadi berkurang karena bekerja
tidak optimal (lambat).
Political Deviance adalah perilaku penyimpangan yang secara
sengaja menimbulkan ketidakuntungan (kerugian) orang lain daripada kepada
organisasi.
Gossiping : percakapan sehari hari yang
menceritakan tentang orang lain yang kebenaranya belum tentu terbukti.
Incivility adalah perilaku yang kasar, tidak
sopan, dan kurang beretika dengan cara
yang baik.
Ada perilaku
yang lebih serius ,yakni Personal Aggresion
, dijelaskan sebagai permusuhan dan melakukan kekerasan secara verbal terhadap
sesama pekerja. Dalam Personal Aggresion ada dua kategori; Harrasment ialah perilaku yang terjadi ketika
pekerja menjadi subyek pelecehan dan tindakan yang tidak menyenangkan dari
sesama rekan kerja.
Sedangkan Abuse
yakni perilaku yang terjadi ketika pekerja diserang atau terancam baik
secara fisik maupun psikis.
Summary
Menjadi
seorang yang berkinerja baik tidak lepas dari banyak hal yang berbeda. Itu
berarti seseorang dikatakan bagus dalam
mengerjakan pekerjaan yang menjadi tugasnya baik bersifat rutinitas
ataupun adaptif.Tetapi juga berarti bahwa pekerja itu juga ikut berpartisipasi
menjadi seorang yang berperilaku kewarganegaraan yang baik yang berhubungan
baik dalam sesama pejkerja maupun dalam lingkungan lebih luas
(organisasi-perusahaan). Dan juga menahab diri dari perilaku kontraproduktif
yang merusak iklim organisasi. Tujuan dari seorang manager ialah menemukan
pekerja dengan memenuhi ketiga kriteria tersebut.