- Kepuasan dalam Gaji/Upah.
- Kepuasan Promosi
- Kepuasan dalam Pengawasan Kera.
- Rekan Kerja yang Mendukung.
- Kepuasan Karena Pekerjaan Itu Sendiri
Perilaku Organisasi
KEPUASAN KERJA
Kepuasan kerja merupakan
satu dari beberapa perilaku individual yang langsung mempengaruhi kinerja
dalam pekerjaand dan komitmen dalam suatu organisasi. Ketika seorang pekerja
memiliki sangat puas dalam pekerjaanya,
secara emosional, itu akan
berpegaruh secara positif terhadap pekerjaanya. Sehingga akan menambah
loyalitas terhadap perusahaannya.
Kepuasan
Kerja didefinisikan sebagai sebuah perasaan menyenangkan yang timbul sebagai
hasil dari penilaian atas suatu pekerjaan atau pengalaman kerja.Pekerja dengan
tingkat kepuasan rendah akan memberikan penilaian negatif terhadap pekerjaan
atau tugas yang mereka jalani. Sayangnya berdasarkan survey, tingkat kepuasaan
kerja dari tahun ke tahun semakin langka.
Accenture,
sebuah lembaga konsultasi bisnis dan manajemen asal Amerika Serikat
mengeluarkan hasil studi terbaru mereka pada 2012 lalu. Studi yang
mempelajari tingkat kepuasan kerja pada karyawan itu menunjukkan, hanya 18
persen dari kelompok responden karyawan di Indonesia yang mengatakan puas
dengan kualitas kehidupan serta kebahagiaannya di tempat kerja. Ini
menempatkan Indonesia di posisi paling bawah tingkat kepuasan para pekerja.
Sementara di Singapura, sebesar 76 persen responden mengaku tidak bahagia di
tempat kerja. Tiga masalah yang paling dikeluhkan adalah keseimbangan antara
pekerjaan dan kehidupan pribadi, besaran gaji dan tunjangan, serta
ketersediaan jenjang karir.
Faktor -
faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja :
1
|
Pekerjaan
itu sendiri. Sukar atau mudahnya pekerjaan itu akan mempengaruhi kepuasan
dalam pekerjaanya.
|
2
|
Figur
atasan . Seorang atasan harus mampu menghargai pekerjaan bawahanya.
|
3
|
Rekan
Kerja. Hubungan antar sesama pekerja.
|
4
|
Promosi
Jabatan. Faktor yang berhubungan dengan tersedia atau tidaknya kenaikan jabatan /pangkat .
|
5
|
Gaji/
Upah. Berhubungan dengan kelayakan gaji/ upah yang diterima.
|
Secara umum,
seorang pekerja akan merasa puas apabila pekerjaan nya dapat menghasilkan
sesuatu yang bernilai bagi mereka. Sesuatu yang bernilai bagi mereka ialah
sesuatu yang mereka cari atau raih baik secara sadar maupun tidak.
Tentunya
setiap orang mempunyai nilai kriteria -kriteria tersendiri yang mana dapat
dikatakan bernilai dan penting untuk dicapai.
Berikut
adalah tabel
Pemenuhan
Nilai : Teori Persepsi Nilai.
Teori
persepsi nilai berpendapat bahwa kepuasan kerja bergantung pada sejauh mana
kita merasakan bahwa pekerjaan kita adalah sesuatu yang menghasilkan nilai.
Teori ini dapat diukur dengan persamaan
berikut :
Dissatisfaction
= Tingkat ketidakpuasan kerja.
V want =
Nilai yang ingin dicapai
V have =
Nilai yang telah dimiliki.
V importance
= Seberapa penting nilai bagi karyawan.
Perbedaan
besar antara nilai yang ingin dicapai dengan yang ingin dimiliki menunjukan
sebuah ketidakpuasan dalam pekerjaan. Perbedaan antara nilai yang diinginkan
dan dimiliki akan dikalikan dengan nilai yang penting. Sehingga perbedaan yang
ada bisa diperbesar untuk nilai nilai yang penting dan meminimalkan
nilai-nilai yang sepele.
Seperti
misalnya, jika diinginkan gaji sebesar Rp.7.000.000 perbulan , sedangkan gaji yang diterima saat
ini sebesar Rp. 5.000.000 perbulan,
maka ada selisih gaji sebesar Rp.2.000.000 . Jika banyaknya gaji tidak
menjadi persoalan serius , perbedaan tersebut tidak lah penting dan mungkin
tidak perlu merasa ketidakpuasan.
Teori
persepsi nilai juga menganjurkan agar mengevaluasi kepuasan kerja berdasarkan
aspek-aspek yang lebih spesifik dari sebuah pekerjaan. Berikut aspek-aspeknya
:
Aspek
pertama adalah Kepuasan Gaji/Upah, aspek ini mengacu kepada kepuasan karyawan
terhadap ganjaran atau upah mereka. Apakah itu sudah layak, terjamin dan cukup
baik untuk kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder dan tersier.Kepuasan
gaji/upah ini dihitung dengan membandingkan gaji yang diperoleh dengan yang
diinginkan. Walaupun kebanyakan pekerja memilih untuk bergaji besar namun
kenyataannya, seorang milyuner sekalipun belum tentu puas akan upahnya
(pendapatanya).
Kepuasan ini
mengacu kepada perasaan seorang karyawan mengenai promosi jabatan. Apakah
promosi tersebut dilakukan secara rutin maupun dilakukan berdasarkan kemampuan
karyawan. Tidak semua orang puas pada
promosi yang dilakukan secara rutin.Ini karena dengan begitu, tanggung jawab
akan menjadi semakin berat dan pekerjaan akan semakin banyak. Namun,
bagaimanapun banyak karyawan yang menginginkan promosi sebagai suatu sarana
pegembangan diri, sehingga gaji akan bertambah dan akan meningkatkan prestise.
Kepuasan ini
mencerminkan kesan mereka terhadap bos atau atasan mereka. Apakah bos nya
merupakan orang yang berkompeten, sopan, atau mudah bergaul dengan karyawanya.
Aspek ini
lebih mengacu kepada kepuasan terhadap sesama rekan kerja. Apakah rekan kerja
itu pintar, bertanggung jawab, dermawan, ceria, dan tidak suka gosip, malas,
ketidaksukaan dan kebosanan. Hal ini penting karena sebagian besar waktu
ditempat kerja dihabiskan dengan rekan
kerja sebagaimana kita menghabiskan waktu dengan keluarga. Rekan kerja yang
menyenangkan dan ceria akan membuat waktu kerja menjadi lebih cepat, namun
jika teman sekerja orang yang kurang respek dan menjengkelkan , maka akan
membuat waktu kerja sehari serasa seperti selamanya .
Kepuasan ini
mengacu kepada perasaan karyawan mengenai tugas kegiatan pekerjaan yang mereka
geluti.Termasuk apakah perkerjaan /tugas-tugas itu menantang, menarik, atau sesuai dengan keinginan dan
memanfaatkan skill kita dibanding
dengan merasakan kebosanan dan ketidaknyamanan.
Secara
keseluruhan, Teori tentang persepsi nilai
mengungkapkan bahwa para pekerja
akan merasa puas akan pekerjaanya
ketika mereka merasa bahwa pekerjaanya menawarkan gaji/upah, promosi ,
pengawasan, rekan kerja dan tugas -tugas yang mereka nilai.
Menurut
riset dan beberapa studi, terdapat keterikatan antara aspek satu dengan aspek
lainya.
Namun dalam
beberapa riset, aspek yang paling kuat dalam kepuasan kerja adalah aspek
kepuasan karena pekerjaan itu sendiri. Untuk itu, sangatlah sulit menemukan
kepuasan dalam pekerjaan apabila kita tidak menyukai pekerjaan yang kita
lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar